Ketahui beberapa penyebab timbulnya penyait kurap itu sendiri.

Kadas atau yang biasa dikenal dengan sebutan kurap merupakan penyakit kulit akibat infeksi jamur yang menyerang permukaan teratas pada kulit. Kadas juga memiliki nama lain seperti tinea corporis yang merupakan penyakit dengan ditandai terjadinya ruam merah pada kulit. Ruam tersebut biasanya membentuk pola sepertihalnya cincin yang dikelilingi dengan pinggiran bersisik atau sedikit terangkat. Infeksi ini berawal dengan cara menyerang area kulit tertentu hingga pada akhirnya dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penyakit kurap termasuk salah satu penyakit yang cukup umum dan bisa menyerang siapapun. Dari anak-anak hingga lansia tidak terkecuali untuk diserang penyakit kulit yang satu ini. Namun, kita bisa lakukan pencegahan kemunculan penyakit ini dengan mengurangi faktor-faktor yang meningkatkan risikonya. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. Disetiap area yang terkena penyakit tersebut, tentunya memiliki tanda dan gejala yang berbeda, berikut beberapa tanda dan gejalanya yang dapat kamu fahami:
Kulit atau tubuh
bercak tumbuh perlahan dan membesar, serta menyebar pada area lain dibagian tubuh. Terlihat ruam yang membentuk seperti cincin, dan berkumpul sertarasa gatal pada ruam tersebut. namun, dibagian tengahnya tetap terlihat normal hanya saja pada bagian luar terasa begitu meradang.
Kulit kepala
Munculnya titik-titik hitam diarea kepala yang botak, luka terbuka yang ternyata dapat mengeluar nanah. Serta rasa gatal yang tidak tertahankan. Pembengkakan kelenjar getah bening, dan kebotakan semakin meluas disertai dengan bercak tebal dan kerak pada bagian kulit kepala.
Selangkangan
Ruam merah disertai dengan pembengkakan yang gatal di lipatan area selangkangan, serta menyebar pada pangkal paha hingga ke paha bagian dalam, pinggang, dan bokong. danKulit yang terinfeksi cenderung mengelupas retak serta bersisik dan memiliki batas luar yang sedikit terangkat, kadang terasa begitu sangat gatal dan sakit. Gejala ini biasanya semakin memburuk ketika saat berjalan, berlari maupun ketika berolahraga.
Kuku
Kuku yang menebal biasanya mulai telihat seperti terangkat dari kulit di bawahnya, dan nampak begitu hancur, bahkan kuku tersebut terkadang dapat lepas dari kulit. Biasanya menyerang saru kuku atau lebih, dan dimulai dengan penebalan jaringan dibawah kuku. Dibandingkan dengan kuku di jari tangan, infeksi ini lebih sering menyerang kuku di jari-jari kaki. Selain itu, kondisi ini juga biasanya sering berkembang pada orang yang sudah lama terinfeksi kutu air.
Kaki
Kulit kering dan bersisik diantara jari kaki dan menyebar ketelapak hingga samping kaki. Lepuhan kulit yang terlihat berdarah dan kulitpun mengelupas serta area yang terinfeksi berbau tidak sedap. Hingga rasa gatal, terbakar, menyengat diantara sela kaki.
Telapak tangan
Retakan yang cukup dalam pada telapak tangan, serta bercak yang berbentuk cincin dibagian belakang tangan. Dan kulit mengering juga menebal pada bagian telapak tangan tersebut. hal ini sering kali muncul ketika kaki terkena infeksi kutu air.
Jenggot
Kemerahan, bengkak, dan benjolan berisi nanah pada area sekitar jenggot. Serta kelenjar getah bening membengkak. Rambut jenggot perlahan rontok, serta kulit kering yang terlihat seperti terbuka. Bagian kulit yang menonjol, lembut, bahkan mengeluarkan nanah. Dan mengalami kelelahan lebih dari biasanya. Kondisi tersebut biasanya muncul pada pria yang memiliki jenggot cukup tebal. Sehingga biasanya infeksi dapat muncul ketika sedang melakukan kontak dengan hewan yang telah terinfeksi penyakit kurap.
“dilansir dari laman Alodokter” Salah satu penyebab dari timbulnya penyakit kurap adalah jamur yang menyerang kulit. Namun, ada beberapa jenis jamur yang ternyata dapat menyebabkan kurap, yaitu jamur trichophyton, epidermophyton, dan microsporum. Infeksi tersebut ternyata dapat menular melalui:
Kontak langsung, dengan si penderita (atau hewan) yang terinfeksi.
Kontak tidak langsung, melalui benda atau tanah yang terkontaminasi jamur.
Selain itu, ternyata ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit tersebut, di antaranya:
Menderita diabetes.
Memakai kaos kaki atau sepatu saat kaki kotor atau lembab.
Melakukan olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperti gulat.
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita AIDS.
Sering mengenakan pakaian yang ketat.
Udara panas dan lembab, yang mendukung perkembangan jamur.
Berbagi pemakaian handuk dengan orang yang menderita infeksi jamur kulit.
Tidur satu ranjang dengan orang yang terinfeksi jamur kulit.
Memiliki berat badan berlebih.
Sumber: Halodoc.com
Leave a Comment