Nikmatnya Belimbing Madu Banjar, Manis Tanpa Pemanis Buatan

Belimbing Madu Banjar

Apa yang terbayangkan dalam pikiran anda, ketika mendengar kata buah belimbing ? Kebanyakan akan menjawab, buah dengan bentuk seperti bintang dan memiliki rasa yang asam. 

Rasa asam tersebut seperti sudah melekat dengan buah ini, namun tahukah kamu ada belimbing yang memiliki rasa manis bahkan tanpa pemanis buatan ? Yuk kita beralih ke Banjar, dan mengintip belimbing madu yang banyak diburu pembeli ini. 

Buah Unik dari Kota Banjar 
Di Desa Waringisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, anda akan menemukan sebuah belimbing unik dimana memiliki rasa yang manis. Belimbing unik ini dapa ditemui pada kebun buah, milik Edi Sukardi seorang warga dari Dusun Purwodadi. 

Edi seperti dilansir harapanrakyat.com mengaku bahwa pertama menanam belimbing ini adalah dari ketertarikannya terhadap adiknya yang juga berhasil membudidayakan belimbing jenis madu pada daerah Jawa Tengah.

Dengan ketertarikannya melihat usaha adiknya, kini warga Dusun Purwodadi ini pun berhasil mengikuti jejak adiknya dengan membangun budidaya belimbing di Banjar. Bahkan bisa dibilang  usaha budidaya ini pun cukup berhasil, hingga saat ini peminat dari belimbing madu pun semakin meningkat. 

Edi memanfaatkan kebun miliknya, yang memiliki luas 470 bata. Budidaya ini pun telah digeluti oleh Edi, semenjak 9 tahun silam. Edi memanfaatkan lahan yang sebelumnya ditanami padi, dan diganti untuk menanam belimbing jenis madu. Edi pun memutuskan untuk memfokuskan usaha kebunnya, dengan hanya menanam buah belimbing. 

Budidaya Buah Belimbing jenis Madu
Dalam membudidayakan buah belimbing ini, caranya cukup sama dengan budidaya belimbing pada umumnya. Untuk melindungi buah secara keseluruhan, maka perlu membungkus belimbing dengan menggunakan plastik. 

Pembungkusan plastik ini akan dilakukan, ketika buah telah muncul pada ranting pohon sebesar jempol kaki orang dewasa. 

Cara perawatannya pun, dengan menggunakan pupuk kandang dan semprot buah. Perawatan ekstra pun perlu diakukan, karena dengan adanya pupuk kandang dan sempro buah ini ulat buah terkadang muncul dengan jumlah yang cukup banyak. Selain pupuk kandang, maka pohon perlu diberlakukan stek. 

Ratusan pohon belimbing hasi stek tersebut, dapat dipanen setelah 3 bulan dari awal ditanam. Buah yang dihasilkan dengan seluruh perawatan ini, akan menghasilkan buah belimbing yang berukuran besar. Tentunya buah yang besar sangat menguntungkan dan disukai baik oleh penjual maupun pembeli. 

Ukuran yang Lebih Besar, dan Rasa Manis Alami
Warna yang dimiliki oleh belimbing jenis ini pun lebih kuning emas, dan berwarna lebih manis. Rasa ini lah yang mejadi daya tarik dari belimbing madu, bahkan tanpa pemanis buatan pun rasa belimbingnya tidak asam sama sekali. Dengan rasa yang manis tersebut, membuat banyak warga yang menggemari buah bintang ini. 

Edi pun penjual perkilonya dengan harga Rp 15 ribu rupiah, umumya satu kilogram itu berisi 3 hingga 4 buah. Banyaknya buah untuk satu kilogramnya, tergantung dari besar dari belimbing. 

Bahkan ada pula buah belimbing yang bisa mencapai berat hingga 8 ons. Meskipun jarang terjadi, namun berat tersebut sudah menjadi pencapaian yang patut untuk dibanggakan. 

Potensi hasil dari budidaya belimbing madu ini, bisa dibilang cukup menjanjikan. Bahkan dengan membudidayakan sendiri buah belimbing ini, keuntungan pun dapat menjadi lebih tinggi. Dengan rasa manis dan ukuran yang lebih besar, mampu menarik minat dari setiap pembeli yang ingin mencicipinya. 

Jika pada umumnya kita akan merasakan asam ketika mengonsumsi buah belimbing, maka rasa tersebut tidak akan kita dapatkan dengan buah belimbing jenis madu ini. Tak heran jika banyak yang menggemari buah ini, ukurannya yang besar dan rasanya yang manis alami mampu memberikan kesegaran pada setiap potongnya. 
Diberdayakan oleh Blogger.